Selasa, 22 Januari 2008
Hidup itu INDAH banget...



Hidup itu INDAH banget...
kawan...rentangkan tanganmu, genggam tanganku, dan kau akan rasakan semua
mari melangkah bersama menujuNya
posted by muslim_ghuraba @ Permalink ?05.37   0 comments
sedikit melepas jenuh...
"..Sesuatu yang pasti di dunia ini adalah ketidakpastian, Dan Tuhan memelihara ketidakpastian itu pada seluruh umat manusia agar manusia terus belajar, terus bermimpi dan pada akhirnya kita akan kembali padaNya.."
--5cm--

"My health is in the hands of Allah, who has ways of testing us. Whatever happens, happens. I a'int the greatest - it's Allah.I gave myself a job. I work for God."
--Muhammad Ali--

"...Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang gemintang, mengarungi padang dan gurun, melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, dan menciut dicengkeram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin merasakan saripati hidup!...."
--Edensor - Andrea Hirata--

"...you are the universe, ain't nothin' you can't do, if you conceive it, you can achieve it...."
--The Brand New Heavies--

"Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna"
--Einstein--

"Life is about You, Your Lord and the Grave; nothing else matters"
--Anonym--

"... keajaiban mimpi. keajaiban cita-cita dan keajaiban keyakinan manusia, tak terlukiskan dengan angka berapa pun..."
--5cm--

"Learn silence as you have learned speech. Speech will guide you and silence will protect you."
--Scholar Of Islam--

"Ketika seluruh pintu telah tertutup bagi kita, maka Allah datang membukakan jendela untuk kita. Believe it or not, up to u..."
--Anonym--

"You can't separate peace from freedom because no one can be at peace unless he has his freedom"
--Malcolm X--

"Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan".
-- Badiuzzaman Said Nursi--
posted by muslim_ghuraba @ Permalink ?04.41   0 comments
teruntuk Saudaraku ...

Bersabarlah Saudaraku di Gaza...

Senin, 21 Jan 08 03:55 WIB
Hari-hari seperti ini. Lemparkanlah khayalan kita saat bersama ibu dan bapak. Isteri dan anak-anak. Di sebuah malam di bawah langit yang jernih. Saat kita semua ada dalam satu rumah. Tapi rumah kita itu, sudah tak lagi berpintu, dan tak mempunyai jendela. Tak ada air. Tak ada listrik..
Anak-anak kita menangis karena lapar dan dingin. Isteri kita juga begitu menderita karena sakit namun tak bisa membeli obat. Bukan hanya karena tak ada biaya untuk membelinya, tapi juga karena tak ada obat yang bisa digunakan untuk menyembuhkannya. Orang tuamu, keduanya sudah renta dan ringkih. Juga tengah dililit lapar. Tubuh mereka sudah lemah dan penyakitnya kian hari terus bertambah.
Bayangkanlah diri kita dalam kondisi seperti ini. Tidak mempunyai uang untuk membeli makanan, dan obat. Lalu, ketika kondisi begitu mendesak kita pun keluar rumah untuk mencari pertolongan bersama anak dan orang tua. Kita berjalan kaki menembus dinginnya malam, menuju rumah sakit. Setibanya di rumah sakit, engkau melihat pemandangan yang lebih mengiris hati. Karena ada ratusan orang yang sudah lebih dahulu tiba dan menanti pengobatan dari rumah sakit. Anak-anak, kaum perempuan, orang-orang tua. Mereka semuanya menunggu pengobatan. Tapi tak ada obat. Tidak ada sarana pengobatan, karena listrik sudah terputus dan mereka semua berada dalam gelap.
Saudaraku,
Inilah episode kepedihan yang sesungguhnya terjadi. Di Ghaza Palestina, yang telah diisolir secara keji oleh Israel selama lebih dari enam bulan. Inilah sebagian kecil pemandangan duka tentang kondisi masyarakat Muslim Ghaza. Padahal Allah swt befirman, “Dan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan itu satu sama lain saling bantu membantu. ” Padahal Allah swt berfirman, “Sesungguhnya kaum Mukminin itu saudara... “ Padahal, Rasulullah saw mengingatkan kita, “Perumpamaan kaum Mukmin dalam kasih sayang dan kecintaan antar mereka seperti satu tubuh. Bila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, niscaya akan sakit seluruh tubuhnya dan tidak dapat tidur. ”
Pemandangan duka yang terjadi di Palestina sesungguhnya mendobrak ingatan kita tentang kelalaian selama ini. Musibah yang menimpa saudara-saudara kita di Palestina adalah kenyataan yang jelas tentang ketidakpedulian kita dengan kondisi saudara sesama Muslim di Palestina. Kita, mungkin ada yang termasuk dalam hadits Rasulullah saw, “tidak pernah memerah wajahnya karena marah” akibat penistaan yang dilakukan musuh-musuh Islam terhadap saudara-saudara Muslim. Kini, jumlah korban sudah mencapai angka ratusan orang. Dan sebagian besar mereka adalah para pasien yang sakit dan anak-anak!!
Saudaraku,
Israel telah kuasai 80% aliran listrik di Ghaza
Israel telah kuasai 100% air di Ghaza
Israel telah menguasai 70% bahan bakar di Ghaza...
Saudaraku, Ikhwanku,
Apa yang terjadi di Ghaza bukanlah isolasi, bukan pengepungan, bukan embargo. Tapi pembunuhan terhadap banyak orang yang lebih memilih hidup dengan harga diri dan kemuliaan. Yang dilakukan Israel adalah pembunuhan massal bagi orang-orang yang memilih Islam sebagai jalan hidup mereka..
Ikhwanku, umat Islam
Lebih dari satu juta orang Muslim hidup di Ghaza. Mereka semuanya menghadapi pembantaian massal itu. Kenapa? Karena mereka ingin Islam menjadi aturan pemerintah mereka. Karena mereka tidak memilih sistem sekuler. Karena mereka ingin hidup mulia dan merdeka bersama Islam. Karena mereka memilih melawan menghadapi para penjajah. Karena mereka mengatakan, “Kami akan memerangi kalian wahai Zionis Israel dengan semua tulang belulang kami. Dengan seluruh janin yang ada di rahim ibu-ibu kami. Dengan seluruh jiwa yang udara ini. Dengan seluruh tetes darah dan semua aliran nafas kami.. “
Saudaraku, Ikhwanku...
Saudara-saudara kita di Ghaza hidup dengan penderitaan yang begitu menyakitkan. Lihatlah bagaimana kondisi masyarakat yang tercekik oleh tingginya harga bahan makanan pokok yang menjadi kebutuhan mereka sehari-hari. Lihatlah bagaimana banyak orang yang usahanya bangkrut. Bayangkanlah bagaiamana masyarakat selalu dihantui rasa takut. Bagaimana masyarakat yang merasakan seluruh hidupnya adalah kepahitan belaka. Upaya mencari nafkah menjadi pahit. Hidupnya menjadi pahit. Keluar rumah melihat kepahitan. Di dalam rumah mendapatkan kepahitan. Tidurnya dalam kepahitan. Bangunnya dalam kepahitan. Melihat kepahitan di mata anak-anak mereka dan orang tua mereka. Hingga kepahitan dalam matanya sendiri.
Saudaraku yang kucinta karena Allah,
Terhentinya 4000 pabrik di Ghaza. Tutupnya 3000 usaha di Ghaza benar-benar membuat kehidupan menjadi lumpuh. Tak ada lagi aktifitas ekonomi di sana. Kecuali hanya pemberian dan tukar menukar barang. Anda memberinya minyak, lalu yang diberi memberikan Anda tepung. Anda memberikan tepung, lalu yang diberi memberikan Anda telur. Begitu dominasi kenyataan hidup mereka.
Air di Ghaza, sudah terkena wabah penyakit. Bagaimanakah kondisi mereka karena air adalah kebutuhan manusia untuk bisa bertahan hidup? Tapi mereka memang benar-benar nyaris tak punya pilihan saudaraku...
Lebih dari 70% keluarga di Ghaza hidup di bawah kemiskinan. Di manakah organisasi HAM? Yang selama ini begitu konsentrasi membantu banyak manusia di Afrika dan aktif berbicara tentang kemiskinan dan kelaparan? Hari ini, kemiskinan, dan kelaparan terjadi di Palestina. Di samping Israel yang mengaku demokratis dan mengklaim di hadapan negara Barat sebagai contoh negara yang demokratis. Di manakah demokrasi, di saat banyak orang memilih pemerintahan Islam?
Ikhwanku...
Lebih dari 65 ribu pemuda Ghaza sudah putus dari bekerja. Tidak ada pabrik dan tempat usaha tempat mereka bekerja. Lebih dari 80% penghasilan kebun menjadi murah karena harga turun drastis. Para petani di Ghaza, bekerja menyirami kebun, memelihara tanaman mereka, dari pagi hingga mentari terbenarm. Lalu, saat mereka panen, dikatakan bahwa hasil panen mereka tidak bisa dijual kecuali hanya 20% saja. Sisanya terbuang begitu saja.
Jalan-jalan diblokade. Jembatan ditutup. Masyarakat hidup dalam kerugian yang terus menerus. Sejumlah pengamat menduga bahwa Ghaza di ambang krisis ekonomi paling parah dan krisis kemanusiaan sekaligus. Karena kekurangan obat, karena kekurangan pangan, karena tingginya bahan makanan, karena mereka dilarang untuk mencari alternatif di luar Ghaza..
Ikhwanku, saudaraku,
Ada lebih dari 450 orang pasien kanker di Ghaza. Lebih dari 400 orang menderita gagal ginjal. Lebih dari 450 orang mengalami sakit jantung. Mereka kini terancam meninggal karena tidak adanya pengobatan yang layak untuk menolong mereka. Terlebih dari itu, mereka tidak boleh keluar dari “kerangkeng” Ghaza. Israel telah melarang lebih dari 300 ribu orang yang meminta untuk keluar Ghaza untuk keperluan pendidikan. Kenapa? Karena mereka khawatir bila kelak orang-orang Palestina itu kembali ke negaranya menjadi tokoh dan pakar yang mampu mengatur permasalahan negaranya. Israel ingin Palestina dipenuhi oleh orang-orang bodoh dan terbelakang. Agar Ghaza hanya menjadi tempat buruh yang siap dipekerjakan dengan menggantungkan diri pada pihak lain, penjajah Israel.
Yaa Allah... Yang Maha Pengasih. Kasihilah penduduk Ghaza.. Kasihilah anak-anak mereka yang masih menyusui. Kasihilah orang-orang tua mereka yang sudah renta. Kasihilah semua pejuang-Mu di Ghaza...
Saudaraku, Ikhwanku yang dikasihi Allah...
Dalam laporan NCRP Amerika yang berbasis di Washington disebutkan bahwa besar bantuan sosial tahun 1998 adalah 175 milyar dolar. Ada 44% dari angka tersebut dialirkan untuk mendukung gereja, proyek penyebaran agama Kristen, dan berbagai lembaga agama lain seperti Yahudi. Lihatlah, jumlah 44% itu hampir sama dengan 70 juta dolar. Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa donatur-donatur besar itu berasal dari orang per orang, lembaga dan institusi. Khusus lembaga dan institusi, disebutkan menyumbang sekitar 27 milyar dollar. Itu laporan di tahun 1998.
Tahukah kita bahwa lebih dari 37600 situs internet adalah milik Institusi Yahudi yang didukung oleh dana bantuan hanya dari Amerika saja? Bayangkanlah apa yang diterima oleh Paus dan gereja Katholik di Roma. Vatikan seperti sudah maklum memiliki pesawat khusus. Kapal pesiar khusus. Bahkan pasukan khusus yang bisa dikatakan sebagai negara dalam negara di Italia.
Sabarlah wahai penduduk Ghaza...
Sabarlah wahai saudaraku di Palestina..
Sungguh meski mereka menentang dan memerangimu dengan segala cara
Meski mereka menghalangi obat, makanan dan air dari kalian
Tapi kalian takkan pernahy terkalahkan
Bersama kalian ada Yang Maha Kuat Yang Tak Mungkin Terkalahkan
Saudaraku, ikhwanku..
Apa yang bisa kita katakan untuk bencana seperti ini???
Saudaramu, Ikwan di Indonesia
“Allahummar zuqna syahadata fi sabiilik”
(M. Lili Nur Aulia)
posted by muslim_ghuraba @ Permalink ?04.35   0 comments
Kamis, 10 Januari 2008
Potensi Konflik PILKADA

Potensi Konflik PILKADA

Setelah lahirnya Undang-Undang No 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah yang diikuti pelaksanaan pemilihan kepala daerah langsung (pilkada) seakan menjadi suntikan baru bagi partisipasi politik masyarakat. sebagian orang ada yang berpendapat ini adalah sebuah langkah terobosan dalam berdemokrasi di indonesia tapi ada juga yang melihat hal ini adalah sebuah kemunduran dalam berdemokrasi seperti apa yang di sampaikan oleh Gubernur LEMHANAS yang menginginkan Gubernur di daerah di tunjuk langsung oleh presiden.

Pilkada yang berlangsung di 226 daerah, terdiri 11 provinsi dan 215 kabupaten/kota, dan menelan dana sekitar Rp1,25 triliun, suatu harga mahal tentunya yang harus di bayar oleh rakyat indonesia untuk bisa berdemokrasi di negara ini. di tengah kemiskinan yang melanda negeri ini (Badan Pusat Statistik (BPS) secara resmi mengumumkan jumlah penduduk miskin 37,17 juta orang atau 16,58 persen dari total penduduk Indonesia selama periode bulan Maret 2006 sampai dengan Maret 2007).dan rakyat indonesia hari ini dipaksa kemudian oleh sistem untuk ikut dalam arus besar demokrasi di negeri ini.

Pemilihan kepala daerah langsung memberikan warna tersendiri dalam berdemokrasi di indonesia dengan menyertakan rakyat secara langusung untuk menentukan pemimpinnya sendiri di tingkat lokal/daerah.tetapi PILKADA juga melahirkan efek samping yang negatif,seperti polarisasi kelompok masyarakat serta meregangnya interaksi sosial di antara masyarakat itu sendiri dan tidak jarang dari proses PILKADA ini melahirkan bentrokan yang mengarah pada tindakan anarkis.

Beberapa Ilmuwan politik mengatakan, suatu negara dikatakan demokratis bila memenuhi prasyarat antara lain memiliki kebebasan kepada masyarakat untuk merumuskan preferensi-preferensi politik mereka melalui jalur-jalur perserikatan, informasi dan komunikasi; memberikan ruang berkompetisi yang sehat dan melalui cara-cara damai; serta tidak melarang siapapun berkompetisi untuk jabatan politik.Dalam hal ini jelas, kompetisi politik yang damai menjadi prasyarat penting bagi demokrasi.Oleh karena itu, salah satu agenda terpenting dalam konteks Pilkada langsung adalah meminimalisasi potensi-potensi konflik tersebut.

Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya konflik dalam Pilkada,dan jika hal ini tidak diantisipasi maka akan melahirkan sebuah kerugian yang besar yang akan di terima oleh masyarakat. Beberapa hal yang menyebabkan konfli itu diantaranya :

  1. banyak kebolongan-kebolongan aturan-aturan Pemilihan kepala daerah (PILKADA). Diatara kebolongannya itu adalah terlalu besarnya hegemoni partai politik dalam Pilkada, hal ini di tunjukan dengan tidak di akomodirnya calon independent dalam Pilkada,walaupun secara tegas Mahkamah Konstitusi membolehkan calon Independen tetapi belum lahir juga aturan yang jelas tentang mekanisme pencalonan secara independent.sedangkan calon-calon yang di tawarkan oleh parpol kebanyakan tidak di sukai oleh rakyat.dan masih banyaknya calon-calon dari luar parpol yang di sukai dan di nilai kompeten untuk menjadi pemimpin di daerah. Hal ini di tunjukan dengan masih tingginya suara golput dalam beberapa rangkai pilkada ke belakang.

  1. masih lemahnya pendidikan politik untuk masyarakat.inilah tugas kita sebagai Civil society yang merupakan pilar ke tiga dalam mewujudkan Good Governance.masyarakat sangat perlu untuk di didik agar melek politik supaya masyarakat tidak terus di bohongi oleh calon pemimpinnya di daerah.karena bentrokan yang terjadi adalah setingan para elit politik.lemahnya pemahaman politik masyarakat ini di tunjukan dengan masih banyaknya Incumbent yang terpilih kembali,yang padahal incumbent ini telah gagal dalam mensejaherakan rakyatnya.oleh karena itu pendidikan politik untuk masyarakat sangat penting di dilakukan agar masyarakat paham dan bisa menuai hasil yang optimal dalam momentum pilkada ini untuk masa depan mereka.

  1. potensi konflik pasca Pilkda juga perlu di perhatikan dengan baik karena hal ini tidak kalah krusialnya menurut saya. Jika tidak di menej dengan baik maka akan melahirkan konflik yang lebih besar.. Konflik pasca Pilkada juga dimungkinkan, jika terjadi kecurangan dalam proses pemilihan tanpa penyelesaian hukum yang adil, misalnya, menggunakan politik uang. Aturan yang termaktub dalam UU Pilkadal seolah membuka peluang terjadinya persaingan politik uang di antara para kontestan. Hal ini jelas menimbulkan kecemburuan di kalangan kontestan yang “miskin”. Hal ini bisa kita lihat beberapa pilakda kebanyakan berakhir di pengadilan,sebut saja misalnya hasik Pilkada Depok,Pilkada Kab Bandung,atau kabar terbaru yang kita saksikan bersama di media masa. Mahkamah agung memutuskan agar di lakukan pilakda ulang di 4 kabupaten pad pilkada Sulawesi selatan.atau berakhirnya pilkada maluk utara di tangan KPU pusat yang penuh dengan kontroversi.

Menurut saya tiga potensi konflik dalam pilkada ini harus segera kita antisipasi bersama agar tidak merugikan semua pihak. Demokrasi di tingkat local/daerah harus kita maksimalkan sehingga dalam momentum ini bisa lahir sebuah perubahan yang signifikan bukan malah kemudian menjadi kontra produktif bagi kemashlahatan untuk rakyat banyak.semua pihak harus proaktif dalam mewujudkan good governace di tigkat nasional maupun di tingkat local/daerah.

posted by muslim_ghuraba @ Permalink ?19.07   0 comments
Kamis, 03 Januari 2008
Untukmu Para Pemimpin
Untukmu Para Pemimpin


Adalah sebuah tragedi, ketika sebuah kepemimpinan
dianggap sebagai sebuah kebanggaan. Ketika para
pemimpin merasa bahwa hal itu adalah sebuah
pencapaian kehormatan, yang akan menjadi sebuah
prestasi gemilang dan akan selalu menjadi cerita
kebesaran di hari depannya.

Saudaraku yang sangat kucintai karena-Nya...
Memang, kepemimpinan tidak diberikan dan tidak
akan didapatkan oleh orang-orang di bawah kriteria
kepemimpinan itu sendiri. Namun ia bukanlah sebuah
parameter untuk mengukur kehormatan seseorang.
arena, bagaimanapun juga, harus disadari bahwa
kepemimpinan adalah sebuah wujud kepercayaan
orang-orang yang menaruh harapannya kepada sang
pemimpin. Kepemimpinan adalah buah dari rasa rindu
hati-hati yang berharap akan sebuah keadaan yang
lebih baik. Ia bukanlah sebuah prestasi individu
karena begitu banyak pihak yang terlibat dan terkait
dengan kepemimpinan itu.

Oleh sebab itu janganlah pernah mengharapkan
pujian di balik kepemimpinan, karena seindah apapun
pujian itu, ia hanyalah sebuah melodi kelam, yang
indah di dengar tapi tidak pernah berwujud, yang
merdu suaranya tapi merusak hati.

Oleh sebab itu janganlah pernah takut terhadap
hujatan, karena itu adalah wujud rasa cinta
orang-orang yang memberi kepercayaan kepada sang
pemimpin yang diungkapkan dalam bentuk yang lain.
Rasa cinta yang diungkapkan pada waktu, tempat, dan
bentuk yang tidak tepat. Karenanya janganlah pernah
menjadi marah ketika dalam kepemimpinannya, sang
pemimpin mendapatkan hujatan yang menyakitkan hati.

Sahabatku yang senantiasa tegar...
Memang dibutuhkan pengorbanan, usaha, dan kerja
keras untuk meraih kepemimpinan itu. Namun manakah
yang lebih indah, melakukan pekerjaan yang kita
senangi kemudian mendapatkan hasil yang
disenagi banyak orang, atau melakukan pekerjaan dibawah
keterpaksaan kemudian masyarakat mencibirkan bibir
tanda cacian atas hasilnya.

Telah menjadi sebuah keniscayaan bahwa
kepemimpinan membutuhkan sebuah pengorbanan, tapi
hanya dengan keikhlasan pengorbanan itu akan menjadi
sebuah permata nan indah, yang akan terasa sejuk
bagi orang-orang yang melihatnya.

Memang kepemimpinan adalah sebuah tuntutan. Namun
kepemimpinan bukanlah tuntutan akan materi,
martabat, apalagi sekedar rasa senang menjadi
terpandang. Kepemimpinan adalah tuntutan akan
kehidupan berkeadilan, masyarakat madani, dan
kesejahteraan yang harus diwujudkan dengan penuh
tanggung jawab dan dengan jiwa kepahlawanan.

Oleh sebab itu, janganlah pernah menjadi tenang,
ketika buah kepemimpinan itu belum tercapai.
Karenanya janganlah pernah berharap sebuah masa yang
lebih mudah selama kepemimpinan itu belum
mendapatkan sang penggantinya.

Sahabat baikku...
Permasalahan yang nampak pun semakin jelas muncul
di hadapan sang pemimpin dan dibutuhkan sumber daya
dan potensi yang lebih untuk dapat menyelesaikannya.
Itulah kemudian yang menjadi alasan akan fasilitas
dan hak istimewa yang diberikan kepada sang
pemimpin, namun itu bukanlah fasilitas dan hak
istimewa pribadi, itu adalah modal pinjaman yang
mesti dikembalikan, itu adalah titipan yang mesti
dijaga dan digunakan dengan baik dan bijak.

Oleh sebab itu, janganlah menjadi malas dan
lamban, karena semakin bertambahnya potensi dan
sumber daya di dalam dan yang melingkupi diri sang
pemimpin maka seharusnya bertambah pula urusan dan
permasalahan yang harus diselesaikan olehnya.

Karenanya tidak ada pemimpin sejati yang tertidur
selepas fajar, atau bersantai di senja hari, atau
pulas di tengah malam yang pekat. Jiwa sang pemimpin
akan selalu terjaga, pikirannya akan selalu siaga,
dan semangatnya akan selalu waspada. Keterbatasan
fisik bukanlah alasan untuk mengistirahatkan pikiran
atau untuk menidurkan semangat.

Tapi ingatlah wahai saudaraku...
Janganlah pernah berharap bahwa kepemimpinan
sejati akan memilih orang-orang lemah sebagai
pemimpinnya. Atau janganlah berharap untuk mengejar
keuntungan dengan menjadi pemimpin. Karena
kepamimpinan adalah sebuah hal yang sakral.
Kepemimpinan akan menemukan sendiri momen baginya
untuk dapat memilih sang pemimpin sejati itu.

Dunia ini sedang merindukan sesosok pahlawan!...
Seorang ksatria malam yang tegar berdiri
menyongsong pagi!...
Semoga itu adalah kita (kau, aku, dan teman-teman
kita)!...
posted by muslim_ghuraba @ Permalink ?01.24   0 comments
Locations of visitors to this page
::Today::

QQ

::Diary::

::Tentang aku::

Assalamualaikum.perkenalkan nama saya Imam Kamarudin saleh. blog ini berisi 'kicauan' seorang mahasiswa TEP IPB yang terus berusaha untuk meningkatkan IP sebelum lulus, diBlog ini kamu bakal dapat 'gado-gado' dgn bahasa yg kadang gaul, formal, ampe rada 'kasar' yg khas mahasiswa dan anak muda tentang segala problema hidupnya, dr akademik, nilai2, cinta, pengharapan,IMPIAN, dan Kepasrahan total pd Rabb semesta alam...Allah SWT..so ENJOY my Blog!!!

::Goresan tinta::
::Arsip::
::Statistik::

::Tukeran links:



Copy kode di bawah masukan di blog anda, saya akan segera linkback kembali

blog imam.k.s

::Didukung oleh::
::Site Feed::

:: Be Uniqe, Be Creative, Be Diffrent, Be Excelent with ISLAM (VERSI Bird)::

↑ Grab this Headline Animator

Add to Google Reader or Homepage

::LinkS::
::Hubungi aku::
::Papan Pesan::
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
"Sering terjadi pada umur yang panjang masanya, tapi sedikit manfaatnya. Ada pula umur yang pendek waktunya, tapi panjang manfaatnya." (Ibnu Athaillah, Al Hikam)