Adalah sebuah tragedi, ketika sebuah kepemimpinan dianggap sebagai sebuah kebanggaan. Ketika para pemimpin merasa bahwa hal itu adalah sebuah pencapaian kehormatan, yang akan menjadi sebuah prestasi gemilang dan akan selalu menjadi cerita kebesaran di hari depannya.
Saudaraku yang sangat kucintai karena-Nya... Memang, kepemimpinan tidak diberikan dan tidak akan didapatkan oleh orang-orang di bawah kriteria kepemimpinan itu sendiri. Namun ia bukanlah sebuah parameter untuk mengukur kehormatan seseorang. arena, bagaimanapun juga, harus disadari bahwa kepemimpinan adalah sebuah wujud kepercayaan orang-orang yang menaruh harapannya kepada sang pemimpin. Kepemimpinan adalah buah dari rasa rindu hati-hati yang berharap akan sebuah keadaan yang lebih baik. Ia bukanlah sebuah prestasi individu karena begitu banyak pihak yang terlibat dan terkait dengan kepemimpinan itu.
Oleh sebab itu janganlah pernah mengharapkan pujian di balik kepemimpinan, karena seindah apapun pujian itu, ia hanyalah sebuah melodi kelam, yang indah di dengar tapi tidak pernah berwujud, yang merdu suaranya tapi merusak hati.
Oleh sebab itu janganlah pernah takut terhadap hujatan, karena itu adalah wujud rasa cinta orang-orang yang memberi kepercayaan kepada sang pemimpin yang diungkapkan dalam bentuk yang lain. Rasa cinta yang diungkapkan pada waktu, tempat, dan bentuk yang tidak tepat. Karenanya janganlah pernah menjadi marah ketika dalam kepemimpinannya, sang pemimpin mendapatkan hujatan yang menyakitkan hati.
Sahabatku yang senantiasa tegar... Memang dibutuhkan pengorbanan, usaha, dan kerja keras untuk meraih kepemimpinan itu. Namun manakah yang lebih indah, melakukan pekerjaan yang kita senangi kemudian mendapatkan hasil yang
disenagi banyak orang, atau melakukan pekerjaan dibawah keterpaksaan kemudian masyarakat mencibirkan bibir tanda cacian atas hasilnya.
Telah menjadi sebuah keniscayaan bahwa kepemimpinan membutuhkan sebuah pengorbanan, tapi hanya dengan keikhlasan pengorbanan itu akan menjadi sebuah permata nan indah, yang akan terasa sejuk bagi orang-orang yang melihatnya.
Memang kepemimpinan adalah sebuah tuntutan. Namun kepemimpinan bukanlah tuntutan akan materi, martabat, apalagi sekedar rasa senang menjadi terpandang. Kepemimpinan adalah tuntutan akan kehidupan berkeadilan, masyarakat madani, dan kesejahteraan yang harus diwujudkan dengan penuh tanggung jawab dan dengan jiwa kepahlawanan.
Oleh sebab itu, janganlah pernah menjadi tenang, ketika buah kepemimpinan itu belum tercapai. Karenanya janganlah pernah berharap sebuah masa yang lebih mudah selama kepemimpinan itu belum mendapatkan sang penggantinya.
Sahabat baikku... Permasalahan yang nampak pun semakin jelas muncul di hadapan sang pemimpin dan dibutuhkan sumber daya dan potensi yang lebih untuk dapat menyelesaikannya. Itulah kemudian yang menjadi alasan akan fasilitas dan hak istimewa yang diberikan kepada sang pemimpin, namun itu bukanlah fasilitas dan hak istimewa pribadi, itu adalah modal pinjaman yang mesti dikembalikan, itu adalah titipan yang mesti dijaga dan digunakan dengan baik dan bijak.
Oleh sebab itu, janganlah menjadi malas dan lamban, karena semakin bertambahnya potensi dan sumber daya di dalam dan yang melingkupi diri sang pemimpin maka seharusnya bertambah pula urusan dan permasalahan yang harus diselesaikan olehnya.
Karenanya tidak ada pemimpin sejati yang tertidur selepas fajar, atau bersantai di senja hari, atau pulas di tengah malam yang pekat. Jiwa sang pemimpin akan selalu terjaga, pikirannya akan selalu siaga, dan semangatnya akan selalu waspada. Keterbatasan fisik bukanlah alasan untuk mengistirahatkan pikiran atau untuk menidurkan semangat.
Tapi ingatlah wahai saudaraku... Janganlah pernah berharap bahwa kepemimpinan sejati akan memilih orang-orang lemah sebagai pemimpinnya. Atau janganlah berharap untuk mengejar keuntungan dengan menjadi pemimpin. Karena kepamimpinan adalah sebuah hal yang sakral. Kepemimpinan akan menemukan sendiri momen baginya untuk dapat memilih sang pemimpin sejati itu.
Dunia ini sedang merindukan sesosok pahlawan!... Seorang ksatria malam yang tegar berdiri menyongsong pagi!... Semoga itu adalah kita (kau, aku, dan teman-teman kita)!...
Assalamualaikum.perkenalkan nama saya Imam Kamarudin saleh. blog ini berisi 'kicauan' seorang mahasiswa TEP IPB yang terus berusaha untuk meningkatkan IP sebelum lulus, diBlog ini kamu bakal dapat 'gado-gado' dgn bahasa yg kadang gaul, formal, ampe rada 'kasar' yg khas mahasiswa dan anak muda tentang segala problema hidupnya, dr akademik, nilai2, cinta, pengharapan,IMPIAN, dan Kepasrahan total pd Rabb semesta alam...Allah SWT..so ENJOY my Blog!!!