Garong – garong itu ada di gedung Dewan kita Ntah harus dengan kata apa lagih sy mengatakan kemuak-an dengan anggota dewan republic ini yang terhormat. Rasanya baru kemaren ya mereka dengan lacur dan tanpa malu meminta uang ‘jatah’ pembuatan undang – undang dan aturan2 bagi mereka uang sekira 13 jt per orang memang layak untuk mereka, yang dah berpayah2 bikin UU…what ? apa mereka ga pernah liat tv yang saban hari pasti beritain tentang kelaparan, bencana alam, ngantri minyak tanah, kelangkaan beras, harga minyak yang melambung … atau mereka memang buta atau pura2 buta hingga tega minta duit buat bikin undang2…gila. Dan kali ini judulnya berbeda tapi satu makna ‘ garong duit rakyat ‘, yah kini dengan alasan akan diadakan perbaikan rumah dinas anggota dewan yang terhormat ini, maka mereka dengan persetujuan menkeu (mentri keuangan) ’diberi’ dana kompensasi penyewaan rumah atau apartemen dengan rata2 mencapai 13jt per anggota dewan diluar tunjangan listrik, air, dan rumah tangga… gila, mereka ga nyadar apa yah, di Jakarta ga jauh dari tempat tinggal mereka sekarang masih banyak rakyat yang mesti mikirin tentang nyelamatin diri karena rumah yang mereka huni terseret arus banjir, ataupun terkena gusur buat dijadikan taman kota…???? Gila bener, coba bayangin rumah dinas mereka para anggota dewan itu memang udah lama dibuatnya tapi maaf itu sangat layak huni..gak percaya coba jalan2 ke kawasan perumahan anggota dewan (soalnya kemaren2 sy jalan2 ke daerahnya anggota dewan kita, buat apa? Ada deh mau tau aja) back to the topic, mostly para anggota dewan kita tuch kan orang yang mampu yah, ada yang dari pengusaha, mantan pejabat, atau akademisi yang notebene sudah punya hidup yang mapan dan terjamin dibandingkan dengan pengemis yang biasa operasi di depan gedung MPR –DPR so masa sih buat nyewa rumah yang layak huni (tidak usah mewah) ga bisa???bullshit….dengan uang 13 jt perbulan ini menurut pakar property dapat menyewa rumah atau penthouse ekspatriat dengan segala kemewahannya yang ga kurang dari $1500 per bulan gila2 bener mereka udah ga punya mata, mata fisik dan mata hati. Pikiran mereka Cuma duit2, apa sih kerja anggota dewan Cuma datang rapat, itu juga tidur. Klo yg rada rajin dikit sering iktu rapat komisi dan kunjungan kerja ke daerah dan dapat duit perjalanan dinas lagi…yah diut lagih. Nah kalo yg rada mentereng paling jadi pemimpin rapat atau atlit tinju dadakan – inget ga pas anggota dewan saling nonjok di sidang- atau malah bikin video porno kayak bapak YZ itu loh….hehehe Coba bandingkan dengan rumah para anggota tentara RI yang rumahnya lebih mirip kandang kambing dari pada rumah perwira TNI yang selalu berada di garda terdepan dalam membela kedaulatan Ri, tapi apa mereka sejahtera..mungkin gambaran logisnya ginih, kalo di Indonesia, gaji tentara berpangkat letnan – jenderal itu gaji mereka Cuma 2 – 2,5jt, untuk yang pangkatnya letnan kebawah sekitar 1,2 jt sedikit diatas UMR tenaga kerja kita. So bandingkan dengan tentara diraja Malaysia gajih tentara pangkat terendah aja ga kurang dari 6 jt rupiah apa lagih dengan singapura yang taraf kesejahteraan negaranya lebih dari kita, gaji tentaranya 10 kali gajih tentara Indonesia atau sekira 10 – 12 jt rupiah…anggota dewan kita yang gaji nya lebih besar dari TNI seharusnya kalau ada perang atau konflik2 gt biar anggota dewan aja yang ngamanin toh mereka gajinya lebih gede dari tentara kok, gimana setuju ? Itu kalau dibandingkan ama tentara, kalau ama guru honorer yang di gaji 60 rb per bulan??haha siapa yang garong, yang garong emang ada di gedung itu…DPR - MPR |